Social Icons

Pages

Selasa, 20 Desember 2016

SIKAP MENGAKUI KESALAHAN PADA DIRI SENDIRI

Setiap manusia di muka bumi ini pasti mempunyai kesalahan dalam hidupnya, tergantung bagaimana kita menilai kesalahan itu besar ataupun kecil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Salah berarti tidak benar atau tidak betul, dalam hukum pidana dikenal asas yang paling fundamental, yakni Asas "Tiada Pidana Tanpa Kesalahan" yang dikenal dengan "keine strafe ohne schuld" atau "geen straf zonder schuld" atau "nulla poena sine culpa". Dari asas tersebut dapat dipahami bahwa kesalahan menjadi salah satu unsur pertanggungjawaban pidana dari suatu subjek hukum pidana. Artinya, seseorang yang diakui sebagai subjek hukum harus mempunyai kesalahan untuk dapat dipidana.
Kesalahan adalah dasar untuk pertanggungjawaban. Kesalahan merupakan keadaan jiwa dari si pembuat dan hubungan batin antara si pembuat dan perbuatannya. Mengenai keadaan jiwa dari seseorang yang melakukan perbuatan, lazim disebut sebagai kemampuan bertanggung jawab, sedangkan hubungan batin antara si pembuat dan perbuatannya itu merupakan kesengajaan, kealpaan, serta alasan pemaaf.
Dengan demikian, untuk menentukan adanya kesalahan, dalam pidana subjek hukum harus memenuhi beberapa unsur, antara lain: 1) Adanya kemampuan bertanggung jawab pada si pelaku, 2) Perbuatannya tersebut berupa kesengajaan (dolus) atau kealpaan (culpa); 3) Tidak adanya alasan penghapus kesalahan atau tidak adanya alasan pemaaf.
Ketiga unsur ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, dimana unsur yang satu bergantung pada unsur yang lain. (Sudarto, 1983, Hukum dan Perkembangan Masyarakat, Sinar Baru, Bandung).
Pada dewasa ini, kita sudah mulai sulit melihat orang-orang yang mengakui kesalahannya sendiri mulai dari pejabat tinggi sampai orang terdekat kita sendiri. Tentu hal ini perlu kesadaran dari individu masing-masing jika memang kita berbuat kesalahan maka akui lah dan minta maaf kepada yang bersangkutan.
Dalam hidup sosial bermasyarakat, tiap individu menilai batas  kesalahan berbeda-beda tergantung nilai-nilai norma yang dianut di keluarganya, sukunya, agamanya, dan lingkungannya, tentu hal ini kembali kepada toleransi tiap individu menilainya. Contohnya bahwa jika kita membuang sampah sembarangan maka menurut penulis hal tersebut merupakan kesalahan dan dapat merugikan, jka ditegur maka akui lah dan harap membuang sampah ditempat yang sudah disediakan.
Mengakui kesalahan berarti memberanikan diri sendiri untuk memulai menunjukan sikap positif terhadap orang lain. Hal ini berarti memulai untuk memberikan contoh kepada orang lain untuk bersikap jujur kepada diri sendiri maupun pihak lain. Karenanya jangan menunggu orang lain untuk menegur, namun mulailah dari diri sendiri. Sikap positif harus ditunjukan kepada orang lain bukan menunggu orang lain memberikan inisiatif sikap positifnya terhadap diri kita.
ketimbang kita mengevaluasi dan mencari kesalahan dari orang lain, mengapa kita tidak memulainya dari diri kita sendiri? Lakukanlah evaluasi diri sendiri, kesalahan apa yang kita lakukan yang juga mungkin menyakiti orang lain. Sadari, akui kesalahan kemudian meminta maaflah terlebih dahulu ketimbang menunggu orang lain. Hampirilah kedamaian ketimbang menunggu kedamaian.
Baiknya ketika kita mengetahui jika kita salah kita harus mudah mengucapkan maaf saya salah atau maaf saya kurang teliti.  Jangan sampa rasa gengsi ataupun rasa egois yang ada pada diri kita membuat kita menjadi seseorang yang buruk karena tidak mengakui kesalahan diri sendiri. Seperti contoh jika kita dilingkungan pertemanan dan membuat janji ingin belajar kelompok dan telat akui saja sjika kamu salah karena tidak bisa on time. Kita cukup memberikan pejelasan apa yang kita alami. Inshallah sih teman kita itu bisa mengerti keadaan yang kita sedang alami.

ketimbang kita mengevaluasi dan mencari kesalahan orang lain, mengapa kita tidak memulainya dari diri kita sendiri? Lakukanlah evaluasi diri sendiri, kesalahan apa yang kita lakukan yang juga mungkin menyakiti orang lain. Sadari, akui kesalahan kemudian meminta maaflah terlebih dahulu ketimbang menunggu orang lain. Hampirilah kedamaian ketimbang menunggu kedamaian.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text


Sample Text

 
Blogger Templates