Individu, Keluarga, dan Masyarakat
1.
Pengertian dari individu dan pertumbuhan
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada
dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau
masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan
kelompok diman dirinya bergabung.
Pertumbuhan
memiliki banyak definisi, diantaranya :
·
Pengertian Secara Etimologis
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yang berarti
tambah besar atau sempurna.
·
Pengertian Secara Termitologis
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam
perjalanan waktu tertentu.
·
Menurut para ahli
1. Karl E. Garrison: Pertumbuhan adalah
perubahan individu dalam bentuk ukuran badan, perubahan otot, tulang, kulit,
rambut dan kelenjar.
2. Atan Long: Pertumbuhan adalah perubahan
yang dapat diukur dari satu peringkat ke satu peringkat yang lain dari masa ke
masa.
3. D.S Wright & Ann Taylor: Pertumbuhan
adalah pertambahan dalam berbagai sifat luaran seseorang (sifat jasmani ,
seperti: ukuran tubuh, tinggi, berat badan dan lain-lain).
2. Faktor-faktor yg mempengaruhi pertumbuhan
Adapun,
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme,
yaitu:
a)
Faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir. Misalnya Pada saat masa kehamilan
seorang ibu dan janin mengalami kekurangan nutrisi , Kercaunan, TBC dan
sebagainya
b) Faktor
ketika lahir. Salah satunya yaitu pendarahan pada otak bayi intracranial
haemorage disebabkan oleh tekanan dinding rahim sewaktu ia dilahirkan dan oleh
efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi dilakukakan dengan
bantuan tangver-lossing
c) Faktor
yang dialami bayi setelah lahir antara lain oleh karena pengalaman traumatik
pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi / Janin terpukul ,
atau mengalami serangan sinar matahari dan sebagainyayayasan perawatan bayi dan
lain-lain
d) Faktor
Psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan bibu, ayah atau kedua
orang tuanya . Sebab lain ialah anak dititipkan pada suatu lembaga seperti
rumah sakit, rumah yatim piatu sehingga mereka kurang sekali mendapatkan perwatan
jasmaniah dan cinta kasih sayang orang tua. Anak – anak tersebut mengalami
kehampaan psikis (innatie psikis).
Spiker
(1966) mengemukakan dua macam pengerian yang harus dihubungkan dengan
perkembangan yakni
1)
Ortogenetik yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya indivdu
yang baru dan seterusnya sampai dewasa
2)
Filogenetik yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini.
Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan
tingkah laku dan perubahan ini juga tersedia sejak permulaan adanya manusia.
Jadi perkembangan Ortogenetik mengarah ke suatu tujuan khusus sejalan dengan
perkembangan evolusi yang mengarah kepada kesempurnaaan manusia.
3. Pengertian fungsi keluarga dan jenis dari fungsi keluarga
Menurut Friedman (1999) dalam Sudiharto
(2007), lima fungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut:
- Fungsi afektif, adalah fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih serta, saling menerima dan mendukung
- Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi social dan belajar berperan di lingkungan social
- Fungsi reproduksi, adalah fungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia
- Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti sandang, pangan, dan papan
- Fungsi perawatan kesehatan, adalah kekampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
Kemampuan keluarga melakukan asuhan
keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga
dan individu
Keluarga dapat dibedakan menjadi dua,
yakni keluarga batih atau keluarga inti (conjugal family) dan keluarga kerabat
(consanguine family). Conjugal Family atau keluarga batih didasarkan atas
ikatan perkawinan dan terdiri dari seorang suami, istri, dan anak-anak mereka
yang belum kawin.
Lain halnya dengan consanguine family. Keluarga hubungan kerabat sedarah atau consanguine family tidak didasarkan pada pertalian kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian darah atau ikatan keturunan dari sejumlah orang kerabat.
Keluarga kerabat terdiri dari hubungan darah dari beberapa generasi yang mungkin berdiam pada satu rumah atau mungkin pula berdiam pada tempat lain yang berjauhan. Kesatuan keluarga consanguine ini disebut juga sebagai extended family atau keluarga luas.
Lain halnya dengan consanguine family. Keluarga hubungan kerabat sedarah atau consanguine family tidak didasarkan pada pertalian kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian darah atau ikatan keturunan dari sejumlah orang kerabat.
Keluarga kerabat terdiri dari hubungan darah dari beberapa generasi yang mungkin berdiam pada satu rumah atau mungkin pula berdiam pada tempat lain yang berjauhan. Kesatuan keluarga consanguine ini disebut juga sebagai extended family atau keluarga luas.
4. Pengertian keluarga dan masyarakat
Keluarga adalah lembaga sosial dasar
dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di
masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang
universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan
individu.
Masyarakat adalah sekumpulan atau
kelompok manusia yang hidup bersama, saling memengaruhi, dan memiliki hubungan
batin, serta bekerja sama untuk tercapainya keinginan bersama. Kita sendiri
sebenarnya dapat mengajukan pendapat mengenai pengertian masyarakat secara umum
karena kita juga hidupdan menjadi bagian dari masyarakat. Meski demikian,
kadang kita juga sulit memahami apa yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
5. Golongan Masyarakat
a.
Masyarakat Tradisional
Masyarakat
tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat
istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya
berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi
dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya. Masyarakat ini
dapat juga disebut masyarakat pedesaan atau masyarakat desa. Masyarakat desa
adalah sekelompok orang yang hidup bersama, bekerja sama, dan berhubungan erat
secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam.
b. Masyarakat Modern
Masyarakat
modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai
budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini.
Perubahan-Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan
dari luar yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang dengan
kemajuan di bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.
Bagi negara-negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Pada umumnya
masyarakat modern ini disebut juga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota.
c. Masyarakat Transisi
Masyarakat
transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan dari suattu masyarakat ke
masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan yang mengalami transisi
ke arah kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai
masuk ke sektor industri.
Ciri-ciri
masyarakat transisi adalah : adanya pergeseran dalam bidang pekerjaan, adanya
pergeseran pada tingkat pendidikan, mengalami perubahan ke arah kemajuan,
masyarakat sudah mulai terbuka dengan perubahan dan kemajuan zaman, tingkat
mobilitas masyarakat tinggi dan biasanya terjadi pada masyarakat yang sudah
memiliki akses ke kota misalnya jalan raya.
6. Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Manusia
adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa
dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan
antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu
tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang
lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga
dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang
individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya
dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai
bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi
fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses
pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan
sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu
mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat
yang cukup majemuk.
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk
kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.
Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu
sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat
adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu
yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks
budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan
bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di
sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan
makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
7. Pengertian Urbanisasi dan Proses terjadinya
Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita
semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan
jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan,
penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda
dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk
yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya
salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam,
yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di
kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya
bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi
media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh
tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor
pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik
perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian
contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A.
Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
- Kehidupan kota yang lebih modern
- Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
- Banyak lapangan pekerjaan di kota
- Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B.
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
- Lahan pertanian semakin sempit
- Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
- Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
- Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
- Diusir dari desa asal
- Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C.
Keuntungan Urbanisasi
- Memoderenisasikan warga desa
- Menambah pengetahuan warga desa
- Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
- Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D.
Akibat urbanisasi
- Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
- Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
- Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
- Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
8. Contoh masalah sosial yang berhubungan dengan
individu dan keluarga
Permasalahan
perceraian orang tua
Permasalahan
perceraian orang tua merupakan salah satu masalah sosial dalam keluaga yang
cukup banyak terjadi dilingkungan kita saat ini. Masalah ini akan lebih menekan
keadaan sosial dari anak-anak nya dalam keluarga. Anak yang ayah dan ibunya
berpisah biasanya akan selalu menyendiri atau terkadang anak menjadi susah
dikendalikan, alhasil anak-anak dari keluaga tersebut akan lebih mudah
terpengaruh oleh lingkungan yang berada disekitarnya. Contoh : Bani adalah anak
dari keluarga yang orang tuanya berpisah. Karena hal itu Bani lebih sering diluar rumah dibandingkan
dengan dirumahnya. Sampai-sampai ia membenci orang tuanya. Ia lebih percaya
dengan temannya dibandingkan orang tuanya sehingga ia terbawa dengan temannya,
ia mulai mengikuti temannya seperti merokok. Dan pada akhirnya ia ikut-ikutan
temannya mencoba narkoba sampai akhirnya ia kecanduan narkoba. Dari contoh
tersebut dapat kita simpulkan bahwa perceraian orang tua merupakan masalah
sosial keluarga yang sangat mempengeruhi mental anak sehingga menjadi lemah dan
kehilangan akal sehatnya. Oleh sebab itu, orang yang mengalami seperti ini
harus diberikan perhatian khusus sehingga tidak terjebak dalam lingkungan
sosialnya yang negatif.
Permasalahan
Perekonomian
Masalah
Perekonomian merupakan salah satu faktor yang memicu masalah sosial dalam
keluarga. Keadaan ekonomi yang kurang menentu kadang membuat seluruh anggota
keluarga tersebut bertindak secara tidak
rasional dan menghilangkan nilai moralnya. contohnya : Redy seorang anak dari
keluarga yang bercukupan. Namun pada suatu hari ia ingin mengupgrade
komputernya. Setelah itu ia meminta pada orang tuanya, namun sayang orang
tuanya akhirnya menolaknya dengan alasan hal tersebut tidak terlalu mendesak
namun Redy memaksa. Namun akhirnya ia hanya mendapatkan amarah orang tuanya
yang sudah kelelahan mecari uang. akhirnya Redy mencuri uang orang tuanya
secara diam-diam untuk membeli apa yang dia inginkan. Dari contoh tersebut
walaupun tidak secara langsung masalah terjadi dalam keluarga namun salah
anggota keluarga akan merasakan suatu tekanan sehingga ia akan berbuat tanpa
berfikir dengan jernih.
Permasalahan
Harmonisasi keluarga
Harmonisasi
Keluarga merupakan masalah sosial dalam keluarga. Hal ini tidak jauh berbeda
dengan perceraian orang tua. Ketidak harmonisan membuat anggota keluarga tidak
betah berkumpul bersama keluarga bahkan hingga tidak betah terhadap rumahnya
sendiri. Sehingga keluarga tersebut lebih senang aktivitas personalnya diluar
rumah. permasalahan sosial ini tentunya akan mempengaruhi keadaan mental dan
psikis anggota keluarga tersebut terlebih lagi anak-anak. Anak-anak akan merasa
tertekan dan merasa kurang betah bahkan membenci keluarganya. contoh: Pangki
merupakan anak tunggal dari pengusaha kaya. Namun sayangnya dirumahnya ia hanya
mendapatkan pertengkaran-pertengkaran dari orang tuanya, alhasil ia kekurangan
orang tuanya. Setiap ia bersama orang tuanya ia hanya mendapatkan amarahnya
saja. Akhirnya Pangki pun stress dan kabur keluar rumah, ia mengikuti ajakan
teman-temanya yang negatif. dan akhirnya ia moralnya menjadi rusak dan tak
terkendali lagi. Dari contoh diatas seseorang dari keluarga yang tidak harmonis
akan kekurangan perhatian dan kasih sayang. Oleh karenanya orang dalam masalah
sosial tersebut harus mendapatkan arahan dan kasih sayang yang positif dari
lingkungannya.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Individu
http://oyikyu.blogspot.com/2013/04/jurnal-belajar.html
https://fitricanthropus.wordpress.com/2012/10/21/keluarga-dan-fungsi-keluarga/
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2050236-definisi-jenis-dan-fungsi-keluarga/
http://www.bimbingan.org/pengertian-masyarakat-menurut-para-pakar.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi
http://another-human.zxq.net/archives/13
http://fuadbaskara.blogspot.com/2012/10/manusia-sebagai-mahluk-individu.html
0 komentar:
Posting Komentar